Lencana Facebook

Rabu, 29 Desember 2010

Aku Bangga Menjadi Anak Lombok

Jalan jalan ke sebuah website komunitas suku sasak, gw nemu sebuah artikel yang menggugah semangat q untuk terus meningkatkan kreasi dan karya . SASAK.ORG, sudah lama aku tau, tapi baru kali ini saya review Bwat admin na thanks dah mbikin sebuah situs komunitas sasak. Yap betul seperti dalam artikel terbarunya kini: “Menjadi Orang Sasak” disimpulkan bahwa, anak sasak sebagian besar merasa malu menyebutkan jati dirinya, apalagi menggunakan “sesapuq” - sbuah istilah pakaian adat sasaq, yang digunakan untuk ikat kepala.


Sikap malu ini sering ditunjukkan oleh kalangan bagsa sasak dari golongan “Anak Kota”, mereka cenderung malu mengakui dirinya adalah anak sasak, karena takut dicap sebagai orang terbelakang yang makanan sehari harinya adalah kangkung ,Tetapi ini tidak berlaku bagi dr.emi, q bangga menjadi anak sasaq, terlahir dari daratan magis gunung Rinjani, yang akan terus berpegang teguh pada adat Sasak. q ga pernah malu untuk diketahui sebagai anak sasak, karena anak sasak pun berhak maju dan berkarya seperti kebanyakan orang lainnya. Bahkan kami pun punya banyak legenda dan cerita spiritual yang dapat dibanggakan, menandakan kalo orang sasak itu adalah orang yang mandiri, berprinsip, keras dalam berfikir namun lembut dalam berbuat, berjiwa kesatria dan kental akan jiwa saling tolong menolong 


Sangat tidak berlebihan memang,seorang anak dari lombok bercerita dan mengatakan "jaman Q masih SMP di lombok, banyak guru guru Q dari luar pulau Lombok, meremehkan kami, siswa sasak itu bodo karena makan kangkung terus,tapi untuk diketahui bahwa kangkung lombok itu tidak ada di daerah lain, karena serat dan jenisnya pun sangat jauh berbeda, penuh gizi dan zat besi, hal ini sangat tidak masuk akal kalo dijadikan sebagai penyebab kami orang sasak malas dan bodoh.
Beberapa taon kemudian guru guru q inipun pernah q kontak dan q ceritakan kehidupan dan karir q di luar pulau, alhasil mereka tersentak dan kaget, apalagi setelah mereka melihat website dremi.info. Terus terang perkataan perkataan guru guru gw terdahulu membuat q terkadang kesal, mereka sombong dan sangat merendahkan suku sasak. Tapi mudah2an tidak terjadi lagi anggapan yang sama pada siswa2 lombok yang hendak belajar ke luar pulau sekalipun."
Selama kita “PACU” (ungkapan sasak, berarti Tekun) maka kita akan mendapatkan hasilna. Jaya terus suku sasak, sekali lagi q bangga menjadi Anak Sasak, q bangga punya pulau terindah di timur indonesia,q bangga punya Gendang Beleq (ksenian suku sasaq yang melambangkan keberanian dan kesaktian orang sasaq), q bangga punya Seni Presean (Kesenian olah raga Suku Sasak, melambangkan persahabatan yang kental), q bangga punya Selaparang,q bangga punya Dewi Anjani (pemimpin Gunung Rinjani), q bangga punya adat “Mencuri” untuk menikah, q bangga punya Ayam Bakar Taliwang, q bangga punya plecing kangung, q bangga punya Wayang Selandir, q bangga punya Tokoh Mamiq Sukme yang bisa menghibur bangsa sasaq, q bangga punya Tuan Guru Bajang Nahdlatul Wathan Pancor, dan q bangga punya Seribu Mesjid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAJANG KESAIT © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute