Lencana Facebook

Sabtu, 15 Januari 2011

FESTIVAL BAU NYALE ATAU PUTRI MANDALIKA

assalamualaikum ............
i love lombok culture
nangkap nyale merupakan budaya khas lombok,khususnya bagi kabupaten lombok tengah
acara festival bersejarah ini sudah mendekat,menurut info yang kami dengar dari pecinta budaya tersbut {orang lombok}, festival ini kira-kira sudah akan mulai di gelar pada bulan februari mendatang.
biasanya 3 hari sebelum penangkapan di mulai pantai andalan masyarakat loteng yaitu pantai "tampa bolek" {tempat festival di laksanakan} sudah di penuhi oleh para pengunjung....uhhh asyik pokok nya jadi inget kampung nie.........penget ikut...
"NYALE" ,,, orang lombok sering juga menyebutnya dengan sebutan "PUTRI MANDALIKA"
ko'bisa???
mw tw lihat sejarahnaya...!!!

Kisah Puteri Nyale Mandalika
Dulu di daerah Lombok Tengah berdiri kerajaan bernama Tonjang Beru. Dalam kerajaan itu hidup seorang puteri bernama Puteri Sarah Wulan atau terkenal dengan puteri Mandalika. Ketika dewasa, ia memiliki kecantikan yang dibanggakan oleh rakyatnya. Rambutnya bergelombang seperti lautan. Kelembutan dan tutur katanya yang lemah lembut membuat hati setiap orang menjadi sejuk. Kebaikan hatinya membuat ia dicintai oleh seluruh rakyatnya.
Kecantikan itu membuat banyak pangeran yang jatuh hati dan ingin mempersuntingnya. Para pangeran itu saling mengadu kekuatan dan mengancam akan kehancuran kerajaan Tonjang Beru jika menolak pinangan mereka. Dalam keadaan bimbang, sang puteri mendapat wangsit untuk mengundang semua pangeran ke pantai Kuta . Para pangeran itu harus disertai seluruh rakyat mereka.
Para pangeran itu memenuhi undangan sang puteri. Pantai Kuta dikerumuni oleh rakyat yang sangat banyak, sehingga terlihat seperti kerumunan semut.
Setibanya di pantai, sang puteri berdiri di atas onggokan batu karang. Ia menatap seluruh undangan dan berkata bahwa diriya akan menjadi nyale untuk dinikmati semua orang.
Setelah itu sang puteri menceburkan diri ke laut disertai gemuruh ombak dan suara petir. Beberapa menit kemudian, sang puteri tidak muncul. Kemudian muncullah cacing berwarna-warni di permukaan laut dalam jumlah banyak. Cacing itu diduga adalah jelmaan sang puteri dan dinamakan puteri Nyale. 
Tradisi Menangkap Nyale
Pantai Kuta Lombok merupakan perbatasan antara Lombok Timur dengan Lombok Tengah. Dari legenda ini, tradisi upacara bau nyale (menangkap nyale) diadakan setahun sekali di Pantai Kuta. Tradisi ini diadakan setiap tanggal dua puluh bulan kesepuluh dalam penanggalan Sasak atau lima hari setelah bulan purnama. Biasanya di antara bulan Februari hingga Maret.
Dalam tradisi ini, rakyat berbondong-bondong untuk menangkap cacing laut ini dan kemudian diolah untuk dimakan beramai-ramai. Nyale bukan sembarang cacing, tapi binatang laut yang memiliki kandungan protein dan gizi yang sangat tinggi.
Selain karena legenda, tradisi ini merupakan bukti rasa syukur rakyat Lombok atas rahmat dan keajaiban alam yang diberikan Tuhan. Sehingga masyarakat Lombok selalu terhindar dari kelaparan. Selain itu, tradisi ini juga membuat masyarakat Sasak selalu ingat akan fungsi solidaritas untuk mendukung kelangsungan budaya tradisional.
Itulah salah satu tradisi budaya Indonesia yang sangat menarik perhatian wisatawan mancanegara. Sudah seharusnya tradisi yang mengandung nilai kebaikan itu tetap dijaga agar tidak hilang ditelan gaya hidup modern.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAJANG KESAIT © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute